
Pada tanggal 21 Nopember 2018 bertempat di Hotel JW Marriott APBI mengadakan 29th Anniversary. Dalam kesempatan ini Ketua Umum APBI Pandu Sjahrir memberikan sambutan. Poin-poin utama yang disampaikan dalam sambutan Ketua Umum APBI adalah sebagai berikut :
APBI telah memberikan kontribusi yang positif dalam berbagai bidang. Di bidang lingkungan, kami bersyukur beberapa perusahaan anggota berhasil mendapat rating tertinggi dalam PROPER KLH yaitu gold rating dan juga green. Di bidang penerimaan negara, beberapa perusahaan anggota tercatat menjadi pembayar pajak terbesar dan senantiasa berkontribusi terhadap perekonomian nasional dan regional.
APBI-ICMA yang didirikan di September 1989 itu tepat setahun setelah pemerintah RI menandatangani PKP2B generasi pertama yang dimulai di tahun 1988. Sehingga APBI hadir sejak pemerintah, yang mana pada saat itu Prof. Subroto sebagai salah satu tokoh peletak dasar pertambangan Indonesia, membuat fondasi pengembangan industri pertambangan batubara melalui skema PKP2B.
Berbicara mengenai usia, usia yang ke 29 itu umumnya dikenal masuk dalam kelompok usia yang sangat produktif. Hal itu juga terlihat jelas dari performa kinerja dari para anggota perusahaan dimana di era 2008, atau usia APBI yang 19, kinerja industri pertambangan batubara melonjak secara pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang dipicu oleh berkembangnya China sebagai raksasa ekonomi dunia. Usia yang ke-29 tahun juga menandakan bahwa masa depan terhadap industri pertambangan batubara masihlah cerah. Bahkan jika kita mengacu kepada data cadangan yang dirilis oleh Badan Geologi Kementerian ESDM yang menyebutkan bahwa cadangan batubara nasional sekitar 37 miliar ton, maka dengan mengacu kepada tingkat produksi saat ini diperkirakan batubara kita masih bertahan hingga 70 tahun kedepan, atau jika Tuhan berkehendak APBI bisa bertahan mencapai usianya ke 100 tahun.
APBI menyadari bahwa sebagai sumber energi tidak terbarukan, peran batubara suatu saat akan tergantikan oleh sumber energi terbarukan. Bahkan pemerintah dalam rencana umum energi nasional (RUEN) memperkirakan peran batubara sebagai sumber energi primer di tahun 2050 perannya semakin berkurang yang akan digeser oleh energi baru dan terbarukan (EBT). Namun, untuk beberapa decade kedepan kami yakin bahwa batubara sebagai sumber kekayaan alam anugrah Tuhan perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama. Adapun resep agar batubara bisa tetap “panjang umur” mencapai usia 100 tahun, tentu diperlukan “asupan” kebijakan yang mendorong penyehatan sector industri pertambangan batubara serta dilaksanakannya “pola” penambangan yang baik dan benar.
Tantangan kedepan cukup banyak dan beragam, namun APBI sebagai mitra pemerintah senantiasa siap untuk bekerjasama dengan pemerintah dan para stakeholders lainnya.
Sebagai sumber energi primer, cadangan batubara yang dimiliki cukup untuk menopang pengembangan kelistrikan nasional untuk beberapa decade kedepan. Sebagai sumber energi yang termurah tentu batubara layak menjadi pilihan utama agar masyarakat tidak terbebani dengan tariff listrik. Namun tentu dalam kebijakan harga pemerintah perlu mempertimbangkan kembali agar harga jual batubara tetap didasarkan pada harga pasar (market price) agar dapat dihasilkan “level playing field” bagi para produsen batubara nasional serta menjamin optimalisasi penerimaan negara dan jaminan pasokan kepada kelistrikan nasional. Selain itu untuk jaminan ketahanan energi jangka panjang, perlu kebijakan yang dapat mendorong peningkatan investasi khususnya mendorong eksplorasi untuk meningkatkan cadangan batubara nasional.
Sebagai sumber penerimaan negara yang penting tentu dibutuhkan kebijakan yang menjamin kepastian berusahan dan investasi untuk jangka panjang. Stabilitas perpajakan tentu merupakan suatu hal yang diperlukan untuk kepastian usaha jangka panjang namun tetap tidak mengurangi porsi penerimaan negara yang diharapkan akan terus meningkat.
Guna mendukung keberlanjutan industri pertambangan batubara, peningkatan nilai tambah (value added) seperti gasifikasi, liquifaksi, upgrading merupakan hal yang mendesak. Oleh karena itu APBI mendukung upaya peningkatan nilai tambah batubara melalui penyediaan kebijakan yang mendukung keekonomian nilai tambah batubara. Untuk itu APBI telah membentuk Komite Nilai Tambah batubara yang akan bekerjasama dengan pemerintah dan stakeholders lainnya.
Pengelolaan pertambangan yang baik dan benar (good mining practices) merupakan suatu hal yang wajib. Oleh karena itu APBI terus mendorong para pelaku usaha untuk senantiasa menaati dan melaksanakan good mining practices dan juga menjaga lingkungan. Upaya pengelolaan lingkungan dan reklamasi kami senantiasa laksanakan berkoodinasi dengan pemeirntah dan stakeholders lainnya. Dukungan APBI terhadap Forum Reklamasi Lahan BekasTambang adalah contoh nyata komitmen Pengurus APBI dalam mendorong pelaksanaan reklamasi yang baik.
Untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, APBI berharap dukungan pemerintah terhadap perbaikan kebijakan di sector industri pertambangan batubara. Kami sangat mengharapkan dapat dilibatkan secara aktif untuk memberikan masukan konstruktif bagi pengembangan sector pertambangan batubara nasional kedepan.
Perjalanan APBI hingga usia ke 29 tahun tentu tidak terlepas dari dukungan para anggota selama ini dan juga peran penting dari jajaran pengurus dan penasehat APBI-ICMA sejak periode awal hingga saat ini. APBI-ICMA tentu tidaklah bisa menjadi seperti ini tanpa dukungan para anggota dan kerja keras tanpa pamrih dari para pengurus dan penasehat.
Dari segi organisasi, APBI berterima kasih sejak awal mendapat dukungan pemerintah untuk ruangan secretariat yang pada saat itu disediakan di area gedung Ditjen Minerba. Kemudian seiring berkembangnya organisasi, secretariat APBI pindah ke Gedung Gajah. Dengan semakin pesatnya perkembangan organisasi dan berkat kerja keras para pengurus akhirnya APBI dapat memiliki ruangan kantor secara mandiri di tahun 2007. Adapun keanggotaan terus meningkat hingga saat ini tercatat sekitar 94 anggota utama dan 65 anggota associate.
Dari segi hubungan kelembagaan, APBI terus berupaya meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan para stakehoders baik dari pihak pemerintah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat, lembaga donor, universitas, think-tank dari dalam dan luar negeri, dll. Untuk mendukung inisiatif transparansi penerimaan negara APBI juga aktif dalam tim pelaksana EITI Indonesia dengan bekerjasama erat dengan multistakeholders group.
Tahun 2019 sudah diambang pintu. Tanpa terasa di tahun 2019 APBI akan menginjak usia yang ke-30 tahun. Untuk merayakan milestone tersebut, maka Pengurus APBI periode 2018-2021 sedang merancang rangkaian kegiatan dan program berupa forum diskusi, seminar, safari ke kampus-kampus, membuat kajian-kajian, CEO gathering, turnamen golf, coal conference dan lain lain yang akan dilaksanakan di sepanjang tahun 2019. Selain itu, APBI akan merencanakan melakukan renovasi secretariat agar dapat mengakomodir rencana kegiatan-kegiatan workshop, training pelatihan yang lebih representatif.
Semua rencana kami tersebut semata-mata didasarkan keinginan tulus agar sector industri pertambangan batubara nasional dapat semakin berkembang untuk mewujudukan cita-cita bersama agar dapat menikmati umur panjang sampai 100 tahun atau lebih.
Ketua Umum APBI menutup sambutannya dengan berharap bahwa mewujudkan semua kegiatan di APBI perlu bantuan dan kerjasama dari semua anggota.