Day 2 Coaltrans Asia 2019

Hari kedua Coaltrans conference berlanjut Selasa (25/6). Acara ini dibuka dengan agenda diskusi ringan dalam acara Women In Coal Breakfast di Frangipani Room, Westin Hotel, Nusa Dua. Diskusi ini dihadiri oleh Maya Muchlis dan Dedy Haning selaku ketua dari Women in Mining and Energy Indonesia. Acara yang berlangsung selama kurang lebih 60 menit inipun menarik para delegates khususnya kaum wanita yang hadir untuk konferensi di Bali ini karena membahas keseimbangan hak dalam pelaksanaan usaha pertambangan.

Acara kemudian dilanjutkan di conference hall untuk sesi ke-7 yang dibuka oleh Adam Parums, Senior Coal Analyst dari CRU. Dalam paparannya beliau mengemukakan bahwa perubahan konsumsi batubara RRT (Republik Rakyat Tiongkok) telah mengguncang pasar batubara di dunia. 

Acara berlanjut dengan diskusi oleh Durgesh Pathak (Xcoal Energy & Resources India Pvt Ltd), Sanjay Kumar (Lafarge), Swami Dayal Prasad (National Thermal Power Corporation Ltd) serta Clyde Russell (Thomson Reuters).  Mereka menjalani sesi panel diskusi dengan  tema memperkirakan produksi dan permintaan batubara. Beberapa hal penting dipaparkan dengan fakta yang menyoroti India saat ini. 

Setelah diskusi panel selesai, sesi dilanjutkan dengan paparan dari pengarang buku dan jurnalis di bidang energi, Myrna Velasko.Ia menceritakan bagaimana sukses dan tantangan Filipina dalam membawa listrik ke negara negara kepulauan. 

Paparan singkatnya kemudian dilanjutkan dengan kiat kiat memanfaatkan dan memberikan pandangan yang positif untuk daya termal di Malaysia yang disampaikan oleh Alif Imran Mohn Suhaimi selaku Senior Manager (Fuel Strategic Planning) dari TNB Fuel Services Sdn Bhd. 

Sebelum rangkaian Coaltrans Asia 2019 ditutup, Tahir Ahmed selaku CEO dari Lucky Commodities dan Ibad Ambalawala, Business Development Manager dari Bulk Shipping memberikan paparan tentang pasar batubara yang sedang berkembang di Pakistan. Diskusi tersebut sekaligus menutup rangkaian Coaltrans di Nusa Dua, Bali.

Related Regular News: