
Pada tanggal 12 Agustus 2019, Komisi IV DPR RI mengadakan seminar yang mengambil tema “Pemanfaatan Batubara Sebagai Sumber Energi Strategis Nasional”. Nara sumber pada acara ini pun sangat menarik seperti Simon Sembiring (Dirjen Minerba tahun 2005-2008), Budi Santoso (Direktur Ciruss), Ahmad Redi (Akademisi/KJI) dan Aryanto Nugroho (Publish What You Pay Indonesia), acara seminar inipun dimoderatori oleh Brigita Manohara selaku salah satu presenter dari TV One.
Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa seperti dari IPB, mahasiswa dari Kalimantan Selatan, sementara poin poin yang bias diambil dari seminar ini adalah bagaimana cara menegelola sumberdaya alam Indonesia khususnya batubara sebaik baiknya. Para pembicara ini menyampaikan bahwa penggunaan batubara ini memang harus dimanfaatkan didalam negeri dengan sebaik baiknya terlebih dahulu baru setelah itu bias diekspor karena menurun acuan RPJMN dan RUEN produksi batubara kita sudah melebihi target dan ironinya taget ekpor kita jauh lebih tinggi darpada penggunaan dalam negeri. Bahkan muncul pertanyaan dimana sumberdaya alam termurah kita yakni batubara lebih banyak diekspor daripada digunakan dalam negeri sedangkan sumberdaya alam yang mahal seperti minyak harus diimpor. Selanjutnya salah satu pembicara meenyinggung tentang pengembangan energi baru terbarukan yang dianggap Indonesia sebagai terget “jualan” dari pengembagan alat alat EBT ini. Sebagai informasi penggunaan listrik dengan menggunakan tenaga matahari atau solar panel harga per kWh nya ialah dikisaran Rp. 7000, sedangkan untuk batubara harga cost per kWh nya diangka Rp. 831 hal ini yang dianggap masih terlalu mahal untuk penggunaan energi terbarukan dan harusnya pengembangan proyek listrik 35.000 MW haruslah semuanya menggunakan batubara agar penyerapan dalam negerinya pun terasa.