.jpeg)
Sebagai bagian dari program APBI untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong peningkatan ekspor dan investasi, maka APBI berpartisipasi secara aktif di China Coal Import Summit (CCIS) 2019. CCIS yang diselenggarakan oleh China National Coal Association (CNCA) merupakan salah satu side event dari 2nd China International Import Expo (CIIE) di selenggarakan di National Exhibition Convention Center, Shanghai (9/11).
Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia, mewakili Ketua Umum APBI menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama dengan China Coal Transport & Distribution Association (CCTDA) yang juga bagian dari China National Coal Association (CNCA), di acara pembukaan CCIS. Kerjasama dengan CCTDA tersebut juga salah satu bentuk implementasi dari MoU yang di tandatangani oleh APBI dan CNCA di Jakarta 24 Mei 2019 yang lalu. MoU APBI dengan CCTDA berlaku selama 1 tahun yang bertujuan untuk saling tukar menukar informasi, kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua asosiasi dalam kerangka peningkatan kerjasama kedua negara tersebut.
Selain dari asosiasi hadir juga wakil dari pemerintah seperti Dubes RI untuk PRC, H.E. Bapak Djauhari Oratmangun, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Bapak Doddy Edward, Konjen RI untuk Shanghai, dan para Konjen dari negara-negara eksportir batubara besar dunia seperti Australia, Rusia, dan Mongolia.
Dubes RI dan Dirjen PEN yang menjadi keynote speaker dalam acara tersebut mengapresiasi kerjasama APBI dgn CNCA dalam mendukung penguatan kerjasama ekonomi kedua negara dan dianggap sebagai kerangka kerja penting untuk kerjasama yang lebih lanjut nantinya. Dalam data yang disampaikan oleh pemerintah, ekspor batubara RI ke RRT di tahun 2018 yang lalu bernilai sekitar US$ 7 miliar ton dengan volume sekitar 125 juta M/T atau sekitar 26 persen dari ekspor batubara RI. Dari sisi RRT, impor dari RI mencakup sekitar 40 persen dari total impor negeri Tirai Bambu tersebut.
Setelah MoU signing antara APBI dan CCTDA, beberapa perusahaan anggota APBI seperti Adaro dan Indika Energy, Bayan Group, dll juga menandatangani kontrak penjualan batubara dengan counterpart dari China untuk tahun 2020. Penandatanganan kerjasama antara perusahaan eksportir batubara Indonesia dengan trader dari RRT menunjukkan masih tingginya demand batubara Indonesia di RRT.
Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan dari pihak CCTDA (Yang Xianfeng - Director), APBI (Hendra Sinadia – Direktur Eksekutif), wakil dari Yancoal, Australia (Marc – GM of Marketing Department), Mongolia (Naranbaatar – Presiden dari Glogex), dan IHS Markit (John Howland - Head of Coal). Masing-masing dari perwakilan ini menyampaikan analisa tren dan pengembangan di industri batubara.
CCIS 2019 berlangsung selama setengah hari dan dihadiri oleh kurang lebih 400 peserta, diharapkan bisa menjadi platform komunikasi untuk mempromosikan lingkungan bisnis yang menampilkan kesetaraan dan saling menguntungkan industri batubara dari berbagai negara.
Selain itu, pihak CNCA dan CCTDA juga meluncurkan CICI (China Import Coal Index) yang nantinya diharapkan dapat memberikan arahan terhadap harga pasar batubara global di penghujung acara CCIS 2019.