
Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan JCoal memaparkan tentang upaya-upaya untuk mengendalikan dampak merkuri, terutama dari sektor batubara. Upaya penanggulangan merkuri sendiri telah dilakukan dengan banyak cara termasuk regulasi. Salah satunya dengan lahirnya Perpres 21 tahun 2019 tentang Rencana Also Nasional, Pengurangan dan Penghapusan Merkuri. Di sektor batubara pengurangan merkuri harus dilakukan sementara untuk alat kesehatan, tahun ini diwajibkan untuk menghilangkan merkuri secara total.
Dalam penggunaan batubara untuk pembangkit listrik pengurangan merkuri ditargetkan berkurang hingga 32,2% ditahun 2030. Sementara emas harus 100% tidak menggunakan mercuri. Pada pertambangan emas tanpa izin cukup mengkhawatirkan karena tidak bisa dikontrol padahal menghasilkan merkuri hingga 50%. Persoalan tambang emas skala kecil saat ini menjadi pekerjaan roman bagi pemerintah pusat dan daerah karena banyak ditemukan di daerah-daerah.
Sementara pada Batubara, dampak merkuri tidak bisa dihindari namun bisa diintervensi untuk direduksi. Sejauh ini untuk sektor pertambangan melalui Perpres nomor 15/2019 sudah diperjelas terkait cara-cara untuk mereduksi mercuri.
Senada dengan Indonesia, penanggulangan terhadap bahaya mercuri juga menjadi hal yang serius di Jepang. Setelah menginisiasi Dan menandatangani Konvensi Minamata, penggunaan alat maupun industri yang masih menghasilkan merkuri ditantang untuk mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan, sekalipun berhubungan dengan kebutuhan Olimpiade tahun ini.
Selain penanggulangan dengan menggunakan teknologi, upaya penanggulangan bahaya merkuri di Jepang juga ditegaskan melalui langkah-langkah hukum. Melalui Air Poluttion Control Act emisi mekuri diatur batasan-batasan yang harus dipatuhi setiap industri di negara tersebut. Standard untuk industri baru pun lebih ketat dan diwajibkan untuk menggunakan teknologi baru.
Penanggulangan Merkuri untuk Pembangkit Listrik
Upaya penanggulangan dan mengurangi merkuri juga dilakukan dengan melakukan studi antara KLHK, UN Environment dengan UNEP Global Mercury Assessment
iPOG ™ adalah program perangkat lunak yang dikembangkan oleh UNEP bersama denga IEA (International Energy Agency) yang menghitung emisi Hg (Merkuri) dari pembangkit listrik tenaga batubara yang membakar segala jenis batubara atau campuran batubara. Perangkat lunak ini membutuhkan entri data tentang kualits batubara; kondisi pembakaran; dan konfigurasi dan kondisi pembersihan gas buang. Perangkat lunak ini tersedia secara gratis.
Upaya pengukuran terhadap pembangkit listrik juga dilakukan dengan alat diruang pembakaran. Alat tersebut bisa mengurangi kadar merkuri dengan penyetelan pembakaran dan reduksi udara berlebih.
Untuk materi selengkapnya dapat diunduh di : https://bit.ly/2vp9VIP