Curah Hujan Tinggi, Produksi Indo Tambangraya di Kuartal Pertama Stagnan

Sumber : https://insight.kontan.co.id/news/curah-hujan-tinggi-produksi-indo-tambangraya-di-kuartal-pertama-stagnan

 

Realisasi produksi PT Indo Tambangraya Megah Tbk  selama Januari-Maret tahun ini stagnan dibandingkan periode sama tahun lalu. Penyebab produksi jalan di tempat adalah curah hujan yang tinggi yang terjadi sejak awal tahun 2020.

Faktor musim membayangi bisnis batubara saban tahun. "Nanti kami akan lebih meningkatkan kemampuan produksi begitu musim kemarau tiba," tutur Yulius Gozali, Direktur Hubungan Investor PT Indo Tambangraya Megah Tbk kepada KONTAN, belum lama ini.

Indo Tambangraya memasang target produksi batubara di tahun ini berkisar 19 juta-20 juta ton. Angka itu lebih rendah daripada realisasi produksi di tahun sebelumnya, yaitu 23,4 juta ton batubara atau naik 5,88% year on year (yoy).

Adapun target produksi batubara 2020 mempertimbangkan tren harga batubara yang belum stabil di pasar. Salah satu penyebab penurunan harga komoditas itu dalam beberapa waktu terakhir adalah pasokan yang berlimpah.

Sebenarnya, tren penyusutan harga batubara sudah berimbas pada kinerja Indo Tambangraya tahun lalu. Pendapatan maupun laba bersihnya turun.

Dalam laporan tahunan 2019, manajemen perusahan menjelaskan rapor kinerja tersebut sejalan dengan penyusutan rata-rata (ASP) harga jual batubara mereka sebesar 21% dibandingkan dengan rata-rata tahun 2018.

Biarpun target produksi mengempis, Indo Tambangraya tetap kerja keras membuka pasar baru di negara-negara berkembang seperti Vietnam, Bangladesh dan Laos.

Industri di negara tersebut Industri di beberapa negara tesebut sedang tumbuh sehingga kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik pun meningkat.

Selain itu, Indo Tambangraya ingin memperkuat pasar yang sudah ada. Tak terkecuali China. Permintaan batubara dari sana belum terganggu efek virus korona.

Hanya saja, proses pengiriman batubara menjadi lebih lambat lantaran kapal pengangkut harus menjalani karantina sekitar dua minggu.

Sebagai perbandingan, tahun lalu Indo Tambangraya 25,3 juta ton batubara atau naik 7,66% ketimbang catatan 2018 yang sebanyak 23,5 juta ton.

Penjualan ke China berkontribusi terbesar hingga 29%. Dua kontributor terbesar berikutnya meliputi Jepang 19% dan Filipina 7%.

Related Regular News: