
Mayoritas perusahaan batubara memangkas target volume produksi di tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Penyebabnya, katalis negatif yang mengepung industri itu bukannya turun, melainkan bertambah. Sebut saja efek gulir virus korona.
PT Indika Energy Tbk, misalnya, mempertahankan target produksi batubara sesuai dengan ketentuan dalam Rancangan Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2020 yang sebelumnya sudah diajukan yakni 30,95 juta ton. Padahal, realisasi produksi tahun lalu sekitar 34 juta ton.
Tak hanya korona, curah hujan tinggi juga menjadi perhatian Bumi Resources. Pasalnya kondisi tersebut bisa mempengaruhi operasional produksi dia area penambangan. Sejauh ini, tingkat produksi mereka sekitar 7-7,5 juta ton batubara per bulan.
Porsi penjualan ekspor sebesar 35%-40% juga menjadi alarm bagi Bukit Asam untuk berhati-hati menjalani bisnis tahun ini. Pasalnya, salah satu tujuan pasar mancanegara mereka ke China. Dalam tiga bulan terakhir, terdapat satu pengapalan batubara ke China.