
Sumber : https://finance.detik.com/energi/d-5066933/belum-sampai-separuh-setoran-pnbp-minerba-baru-rp-16-t
Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM mengaku sudah mengantongi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 16,61 triliun dari target Rp 44,34 triliun. Setoran PNBP sektor minerba belum sampai separuh dari target.
Hal itu diungkapkan Direktur Penerimaan Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Jonson Pakpahan saat rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mengenai PNBP SDA Migas dan Minerba tahun 2021. Dia mengaku belum bisa menyampaikan target PNBP 2021 sektor minerba lantaran masih dibahas dengan Komisi VII DPR RI.
"Sementara yang untuk target PNBP Minerba 2021, kami masih bahas dengan Komisi VII DPR. Dan mungkin saat ini masih berlangsung," kata Johnson di ruang rapat Banggar DPR RI, Rabu (24/6/2020).
Dia mengungkapkan realisasi PNBP sektor minerba dari pada tahun 2015 mencapai 56,76% atau Rp 29,3 triliun dari target Rp 52,2 triliun. Pada tahun 2016, realisasinya 90% atau Rp 27,15 triliun dari target yang ditetapkan.
Pada 2017, realisasinya 124% atau Rp 40,62 triliun dari target Rp 32,4 triliun. Sementara tahun 2018, realisasinya 154% atau Rp 49,63 triliun dari target Rp 32,1 triliun. Sementara pada tahun 2019, realisasinya mencapai 103% atau Rp 44,93 triliun dari target Rp 43,2 triliun.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menjelaskan penetapan target PNBP minerba harus dilakukan secara hati-hati. Pasalnya, hal ini sangat berkaitan dengan harga komoditas dunia. Apalagi saat ini harganya sedang turun akibat pandemi virus Corona.
Oleh karena itu, penyusunan kebijakan atau strategi fiskal yang mendukung penerimaan PNBP di sektor minerba ini pun akan disusun dengan baik. Bahkan, pemerintah memiliki kebijakan cadangan pendanaan untuk sektor ini.
"Kita selalu punya dana pencadangan atau buffer. Adakalanya dapat windfall dan ada kalanya mengalami kekurangan," ujar Febrio.
Usai mendengar penjelasan tersebut, pimpinan rapat Banggar DPR RI Said Abdullah pun memutuskan untuk menskors rapat dan melanjutkannya pada esok hari pukul 10.00 WIB.
"Sekarang kita skors, pembahasan selanjutnya dibahas mulai besok pagi pukul 10.00 WIB," kata Said.