Berkat China, Harga Batu Bara Melesat Nyaris 1% Pekan Ini

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20200719194352-17-173807/berkat-china-harga-batu-bara-melesat-nyaris-1-pekan-ini

 

Harga batu bara melesat cukup tajam di pekan ini, perekonomian China yang menunjukkan kebangkitan menjadi pemicu penguatan tersebut. Berdasarkan data Refinitiv, sepanjang pekan ini harga batu bara acuan Newcastle menguat 0,92% ke US$ 54,5/ton.

China menunjukkan pemulihan ekonomi yang membuat harapan akan adanya peningkatan permintaan dari salah negara konsumen komoditas terbesar di dunia tersebut.

Di kuartal I-2020, perekonomian China mengalami kontraksinya sangat dalam, 6,8% year-on-year (YoY), terparah sepanjang sejarah. Negeri Tiongkok langsung bangkit di kuartal II-2020 dengan membukukan pertumbuhan ekonomi 3,2% YoY.

Tidak hanya itu, pemulihan ekonomi China diprediksi masih akan berlanjut, artinya tidak hanya menjadi euforia sesaat.

Ahli strategi pasar global JPMorgan Asset Management, Marcella Chow dalam catatan yang dikutip CNBC International memprediksi pertumbuhan ekonomi China akan terus berlanjut. Kabar baik lagi bagi Indonesia.

"Melihat ke depan, kami memperkirakan akan melihat berlanjutnya perbaikan (ekonomi China) di kuartal-kuartal selanjutnya melihat aktivitas ekonomi domestik yang sebagian besar sudah kembali," kata Chow.

"Bersama dengan peningkatan belanja pemerintah di sektor infrastruktur, konsumsi bisa jadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru. Saat ini rumah tangga di China memiliki deposit di bank sebagai antisiapasi selama masa pandemi yang menyebabkan pelambatan ekonomi, pemulihan konsumsi yang cepat kemungkinan baru akan terjadi ketika tingkat kepercayaan mereka meningkat," kata Chow.

Kabar bagus lain datang dari China. Komisi Reformasi dan Pembangunan China (NDRC) dikabarkan berencana melonggarkan kuota impor batu bara China.
NDRC mengalami dilema ketika harga batu bara domestik China menguat, laba perusahaan utilitas tergerus. Sehingga ada opsi untuk melonggarkan kebijakan impor serta mendorong para penambang batu bara lokal untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan.

Kuota impor pada beberapa pelabuhan China sudah kadaluwarsa untuk tahun 2020 ini, sehingga memaksa perusahaan utilitas untuk bertumpu pada pasokan domestik untuk restocking.

Pelaku pasar kini menunggu kepastian dari kabar yang beredar ini. Jika memang benar NDRC akan melakukan relaksasi impor, maka kebijakan ini akan membuat harga batu bara terkerek naik. 

Related Regular News: