
Sumber : https://investor.id/market-and-corporate/baramulti-suksessarana-fokus-penjualan-batu-bara-domestik
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) masih berfokus pada segmen penjualan ekspor batu bara ke dalam negeri. Sepanjang semester I-2020, penjualan batu bara domestik menjadi kontributor terbesar terhadap porsi penjualan batu bara perseroan. Direktur Utama Baramulti Suksessarana Widada menjelaskan, kontribusi penjualan batu bara hingga akhir Juni 2020 paling banyak masih berasal dari Indonesia dengan kontribusi 32,32% dari total penjualan batu bara perseroan. Posisi kedua terbesar, berasal dari penjualan ke Tiongkok dengan besaran penjualan sebesar 28,25%, lalu penjualan ke India menyumbang sebesar 22,05%, sedangkan penjualan ke Korea Selatan mencapai 3,58%. “Sisanya sebesar 13,81% dikontribusi ke penjualan negara lain seperti Thailand, Filipina dan Vietnam,” jelas Widada dalam paparan publik perseroan Rabu (21/10).
Adapun hingga Juni 2020, penjualan batu bara perseroan telah mencapai sebesar 5,44 juta ton. Dengan total produksi batu bara mencapai sebesar 5,37 juta ton hingga akhir Juni 2020. Secara rinci, lanjut Widada, operasional produksi perseroan masih berfokus di Desa Batuah dan Loa Duri, Kutai Kertanegara dengan luas 2.459,8 Ha. Sementara unit usaha PT Antang Gunung Meratus Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin,Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dengan luas 22.433 Ha.
Direktur Baramulti Suksessarana Eric Widjaja mengatakan, salah satu strategi perseroan untuk bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19, adalah dengan efisiensi. Adapun efisiensi yang dilakukan yaitu dengan mengurangi biaya produksi agar bisa tetap mengejar target yang telah ditetapkan sebelumnya. “Mengurangi pinjaman bank jangka pendek dan memotivasi karyawan-karyawan untuk tetap semangat bekerja di tengah situasi Covid-19 dan selalu mengedepankan kebersihan karyawan-karyawan agar terhindar dari Covid-19,” jelasnya.
Lebih lanjut, Eric mengatakan, sepanjang semester I-2020, perseroan berhasil membukukan peningkatan laba bersih menjadi sebanyak US$ 17,61 juta atau meningkat 56,95% dari sebelumnya sebesar US$ 11,22 juta pada periode sama tahun lalu.
Sedangkan, penjualan tercatat sebesar US$ 177,92 juta atau terkoreksi 13,45% dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$ 205,59 juta Dari sisi neraca, total aset perseroan mencapai US$ 255,11 juta meningkat 1,76% dari periode akhir Desember 2019 sebesar US$ 250,68 juta.
Total aset terdiri atas aset lancar sebesar US$ 84,67 juta dan aset tak lancar sebesar US$ 170,44 juta. Sementara itu, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada hari ini memutuskan struktur Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang baru, yaitu: Komisaris Utama: Doddy Sumantyawan HS Wakil Komisaris Utama; Ramesh Narayanswamy Subramanyam Komisaris: Daniel Suharya, Shweta Mathur, Tuan Tae Hyoung Lee.
Komisaris Independen: Kuntoro Mangkusubroto, Tuan Agus Gurlaya Kartasasmita, dan Tengku Alwin Aziz RUPSLB ini juga mengangkat Widada sebagai Direktur Utama, Wakil Direktur Utama Anand Agarwal, Direktur Abhishek Singh Yadav, Deden Ramdhan, Dong Ho Kang, Dido Anasrul, dan Direktur Independen Adikin Basirun.