Permintaan Batu Bara dari China Melonjak, PSSI Cetak Laba Rp 102 M

Sumber : https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-5679773/permintaan-batu-bara-dari-china-melonjak-pssi-cetak-laba-rp-102-m

 

PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mengantongi laba bersih yang belum diaudit pada semester I-2021 sebesar US$ 7,2 juta atau Rp 102 miliar (kurs Rp 14.300). Capaian ini naik 149% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 2,9 juta

Segmen Kapal Curah Besar (Mother Vessel) menyumbang laba US$ 3,5 juta, diikuti segmen Fasilitas Muatan Apung, Floating Loading Facility (FLF/FC) dengan US$ 2,4 juta, dan segmen kapal tunda & tongkang (TNB) dengan US$ 1,3 juta. EBITDA hingga akhir Juni 2021 tercatat US$ 16,5 juta, naik 33% dari US$ 12,4 juta pada semester I-2020.

Faktor meningkatnya permintaan batu bara ke China dan negara lain turut mendongkrak kinerja usaha perseroan secara keseluruhan. Lebih lanjut, perseroan juga terus melakukan diversifikasi usaha pada sektor pengangkutan non-batu bara, seperti bauksit, dan nikel serta fokus pada keberlanjutan usaha, termasuk ekspansi lebih luas ke pasar internasional.

Direktur Utama PSSI, Iriawan Alex Ibarat mengatakan sepanjang semester I-2021, perusahaan mengantongi pendapatan usaha sebesar US$ 45,7 juta, meningkat 29% atau US$ 10,1 juta dari US$ 35,5 juta pada periode yang sama tahun 2020.

Segmen TNB menyumbang pendapatan usaha tertinggi di semester I-2021 dengan total US$ 17,2 juta, meningkat 23% dari 6M-2020. US$ 4,5 juta di antaranya berasal dari pendapatan sewa berjangka (time charter) yang meningkat signifikan sebesar 1668% atau US$ 4,3 juta dibandingkan pendapatan TC semester I-2020 sebesar US$ 256 ribu.

"Dengan utilisasi TNB yang dimanfaatkan untuk disewakan berjangka berimbas pada menurunnya jumlah volume angkut, namun utilisasi armada berhasil mencapai stabil tinggi di 93,7%," katanya, Kamis (12/8/2021).

Segmen MV turut berkontribusi signifikan dalam peningkatan pendapatan semester I-2021. Total pendapatan usaha tercatat US$ 14 juta, naik 22% atau US$ 11,5 juta (YoY). Dengan utilisasi mencapai 100%, semua MV PSSI telah disewakan untuk kontrak jangka panjang, menengah dan pendek guna melayani pasar domestik dan internasional.

Dua MV ukuran Supramax disewa berjangka untuk mengangkut batubara dari Kalimantan ke Sulawesi. Sementara empat MV ukuran Handysize disewa berjangka untuk mengangkut batubara ke China, Jepang dan ekspansi ke CIS Rusia dan Teluk Persia.

"Total pendapatan dari sewa berjangka segmen MV tercatat US$9,6 juta, tertinggi dari segmen lainnya untuk pendapatan Time Charter. Pencapaian tersebut naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu, sebesar US$ 4,9 juta," tuturnya.

Segmen FLF/FC juga berkontribusi positif terhadap meningkatnya pendapatan semester I. Berkat kontrak jangka panjang yang sebelumnya berhasil diamankan untuk 2021, hingga Juni total volume angkut mencapai 10,6 juta metrik ton, naik 47% atau 3,4 juta metrik ton dari semester I-2020.

Selain kargo batu bara, di semester I-2021, FLF/FC juga tercatat mengangkut lebih dari 817 ribu metrik ton kargo bauksit dari wilayah Kalimantan. Utilisasi FLF juga lebih baik 9,8% dari 63,6% di 6M-2020, menjadi 73,4% di Semester 1 2021. Total pendapatan dari segmen ini mencapai US$ 14,4 juta, mengalami kenaikan 44% dari US$ 10 juta yoy.

Dengan peningkatan pendapatan perseroan, kenaikan beban pokok pendapatan di antaranya untuk biaya perbaikan, pembelian suku cadang kapal serta biaya sewa kapal. Total beban pokok pendapatan di semester I-2021 tercatat US$ 32,5 juta, hanya mengalami peningkatan sebesar 13% atau US$ 3,9 juta dari periode yang sama 2020 sebesar US$ 28,7 juta. Beban operasional meningkat 12% (YoY) dari US$ 2,8 juta menjadi US$ 3,1 juta untuk pengeluaran karyawan dan service fee.

Pada semester I-2021, posisi kas setara kas dan aset keuangan lain US$ 12,2 juta, naik 39% dari periode yang sama 2020. Sebagian besar arus kas digunakan untuk pembayaran pinjaman bank dengan total US$ 10,2 juta. Serta pembayaran untuk pembelian dua tugboat, dan pemeliharaan aset sebesar US$ 5,2 juta.

Hingga 30 Juni 2021, jumlah aset lancar dan aset tidak lancar tercatat US$ 147,2 juta, tidak mengalami banyak perubahan dari 31 Desember 2020. Nilai tersebut jauh di atas total liabilitas perseroan, yakni sebesar US$ 47,9 juta.

Sementara ekuitas hingga semester I-2021 tercatat US$ 99,2 juta, naik 5% dari US$ 94 juta pada 31 Desember 2020 di antaranya berkat kenaikan Saldo laba sebesar 12% dari US$ 39,4 juta pada semester I-2020 menjadi US$ 44 juta pada semester I-2021.

Kenaikan laba bersih pada akhir Juni 2021 mengangkat Return on Invested Capital (ROIC) menjadi 5,74%, Return on Asset (ROA) 4,93%, dan Return on Equity (ROE) 7,31%.

Related Regular News: