.png)
Analis menjagokan saham pelat merah dari sektor pertambangan untuk dapat dicermati oleh investor hingga akhir tahun.
Equity Analyst Phillip Sekuritas Dustin Dana Pramitha mengatakan saham sektor pertambangan masih menarik seperti dari emiten batu bara, timah, dan nikel.
“[Saham] batu bara karena permintaan China yang masih positif ditambah dengan regulasi pemerintah yang memberikan tambahan kuota ekspor,” jelas Dustin kepada Bisnis, Minggu (15/8/2021).
Selain itu, Dustin menunjukkan bahwa tren harga batu bara dunia yang menguat telah membuat HBA ikut terkerek.
Adapun, harga batu bara Indonesia sempat memecahkan rekor tertinggi dalam sejarah ketika harga rata-rata bulanan pada Juni untuk batu bara 4.200 GAR hampir mencapai US$60/ton.
Sementara untuk batu bara 5.000 GAR hampir mencapai US$85/ton. Kenaikan harga terpantau berlanjut ke bulan Juli 2021, dengan harga batu bara Australia 6.000 NAR melebihi US$150/t dan harga batu bara Indonesia 4.200 GAR dan 5.000 GAR masing-masing mencapai rentang atas US$60-an/t dan US$90-an/t.
Penguatan harga batu bara itu terjadi saat permintaan dari China terus menguat sementara suplai di produsen utama seperti Indonesia dan Australia terbatas akibat musim hujan dan keterlambatan pasokan alat berat.
Selain saham batu bara, Dustin menyebut saham dari perusahaan yang bergerak di bidang komoditas lain juga layak dicermati seperti timah dan nikel. Menurutnya, harga kedua komoditas tersebut masih positif karena harga acuannya yang terdorong ekspektasi pemulihan permintaan global.
“Sementara terdapat beberapa emiten yang cukup positif dari segi teknikal yang dapat dijadikan pilihan trading seperti PT PP Presisi Tbk. [PPRE],” imbuh Dustin.
Adapun, Dustin mengingatkan dalam memilah saham di pasar modal baik untuk saham BUMN maupun dari perusahaan swasta, investor sebaiknya terus mencermati perubahan kondisi ekonomi global.
Khusus untuk sektor komoditas yang direkomendasikan Dusti, investor juga disarankan untuk terus mencermati emiten terkait karena fundamentalnya sangat dipengaruhi oleh perubahan harga komoditas.
“Selain itu, sentimen dari penanganan Covid-19 dalam negeri juga perlu dicermati dikarenakan sangat mempengaruhi pandangan para pelaku pasar akan kondisi ekonomi kedepan dan tingkat kepercayaan untuk berinvestasi di pasar keuangan Indonesia,” tutur Dustin.
Berikut sejumlah saham BUMN yang direkomendasikan oleh Philip Sekuritas untuk dapat dicermati hingga akhir tahun:
1. PTBA Trade Buy : 2,310 (Buy on Weakness) Target Price 1 : 2,440 Target Price 2 : 2,520 Stop Loss : 2,220
2. TINS Trade Buy : 1,520 Target Price 1 : 1,600 Target Price 2 : 1,640 Stop Loss : 1,460
3. ANTM Trade Buy : 2,380 Target Price 1 : 2,490 Target Price 2 : 2,540 Stop Loss : 2,310
4. PPRE Trade Buy : 186 Target Price 1 : 195 Target Price 2 : 204 Stop Loss : 182
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.