Webinar Nasional Tempo Energy Day - BATUBARA RAMAH LINGKUNGAN

Ulang tahun ke-50 dari Tempo Media Grup dirayakan dengan kegiatan webinar “Energi Bersih Untuk Indonesia” yang penyelenggaraannya dilaksanakan pada 21-23 Oktober 2021. Rangkaian acara dibuka oleh pidato dari Presiden RI Bpk. Joko Widodo disusul dengan sambutan dari keynote speaker Menteri ESDM dan Menteri BUMN. Acara dibagi dalam beberapa sesi, salah satu sesi menampilkan pembicara Menteri Keuangan Sri Mulyani, Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan Gubernur Bank Indonesia Wimboh Santoso.

Direktur eksekutif APBI ikut berpartisipasi dalam sesi “Batubara Ramah Lingkungan” yang dilaksanakan tanggal 22 Oktober 2021 bersama-sama dengan narasumber lainnya, yaitu Sujatmiko (Direktur Pengusahaan Batubara Ditjen Minerba) mewakili Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Suryo Eko Hadianto Dirut PT Bukit Asam, dan Prof. Wahyudi Sasongko guru besar di Intitut Teknologi Bandung. Dalam sesi ini dibahas peluang dan tantangan dari industri pertambangan batubara dalam menghadapi era pembangunan rendah karbon. Perusahaan pertambangan batubara yang mengusahakan komoditas batubara sumber energi fosil yang termurah dituntut untuk mengurangi emisi karbon dalam kegiatan penambangannya.

PTBA dengan tagline “Beyond Coal” adalah salah satu dari anggota APBI-ICMA yang secara progresif telah meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, khususnya solar PV, dikegiatan penambangan. Upaya tersebut diharapkan dapat lebih berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, perusahaan pertambangan anggota APBI juga telah berkontribusi cukup penting dalam mengurangi jejak karbon (carbon footprint) antara lain dengan menggunakan biofuel (B-30), percepatan reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang, rehabilitasi daerah aliran sungai, penggunaan teknologi bersih, dll.

Teknologi memegang peran penting dalam upaya transisi energi menuju energi yang lebih bersih. Dalam upaya menghasilkan energi yang lebih bersih, perusahaan pertambangan batubara khususnya PTBA menjadi pionir dalam pengembangan batubara untuk menjadi dimethyl ether (DME) sebagai substutusi dari impor LPG. Perusahaan-perusahaan lain khususnya pemegang PKP2B juga sedang menjajaki investasi untuk pengembangan nilai tambah batubara yang mana teknologinya masih sangat mahal. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah baik insentif fiskal dan non-fiskal sangat dibutuhkan.

Related Regular News: