Naik Naik ke Puncak Gunung... Harga Batu Bara Melesat 17%!

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211215063048-17-299346/naik-naik-ke-puncak-gunung-harga-batu-bara-melesat-17

 

Harga batu bara ternyata masih kuat naik. Dengan demikian, harga si batu hitam genap naik selama enam hari perdagangan beruntun.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 169,2/ton. Naik 1,96% dibandingkan sehari sebelumnya.

Ini membuat harga batu bara sah naik selama enam hari berturut-turut. Dalam enam hari tersebut, harga melesat 17,01%.

Krisis gas alam di Eropa menjadi mengerek harga batu bara. Pada musim dingin tahun ini, ternyata pasokan gas alam di Benua Biru tidak memadai.

Stok gas alam di negara-negara Eropa (termasuk Inggris) hanya 75% terisi pada Oktober 2021, dan pada awal bulan ini tinggal tersisa sekitar 63%. Sejak awal November 2021, gas di penyimpanan (storage) sudah berkurang 14,1 miliar kubik meter. Lebih banyak ketimbang rata-rata lima tahun terakhir yang terpakai 11,1 miliar kubik meter.

Kebutuhan gas yang tinggi didorong oleh kenaikan penggunaan listrik untuk penghangat ruangan saat musim dingin. Pada saat yang sama, pasokan gas alam dari Rusia msih terhambat.

Gazprom, perusahaan migas asal Negeri Beruang Merah, masih menunggu izin untuk mengisi pipa Nord Stream yang melalui Ukraina dan Belarusia. Kini pasokan gas di pipa tersebut baru terisi sepertiga dari total kapasitas yang tersedia, 31,4 juta kubik meter dari 89 juta kubik meter.

Pekan lalu, parlemen Uni Eropa meminta penyelidikan terhadap Gazprom. Perusahaan ini dituding menjadi biang keladi kenaikan harga gas di Eropa karena ditengarai ada manipulasi.

Saat pasokan gas terbatas, pembangkit listrik kembali beralih ke batu bara sebagai sumber energi primer. Permintaan batu bara kembali meningkat, jadi tidak heran harganya melesat.

Related Regular News: