CATATAN DARI WEBINAR DENGAN TEMA "INDONESIA'S FOLU NET SINK 2030"

Seperti yang diketahui saat ini Pemerintah memiliki target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dengan meningkatkan potesi hasil hutan kayu dan jasa lingkungan. Sejalan dengan peraturan Pemerintah tersebut, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) telah melaksanakan kick-off meeting dengan mengusung program “Regenerative Forerst Business Hub” yang merupakan bagian dari kegiatan implementasi komitmen KADIN yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia terhadap program Net Zero Emission. Maka KADIN menyelenggarakan Webinar dengan tema “Indonesia’s FOLU Net Sink 2030” pada Rabu (15/06).

Agenda ini diselenggarakan atas komitmen KADIN untuk membantu pencapaian target Net Zero Emission dengan harapan agar multiusaha kehutanan tidak hanya terbatas pada upaya memanfaatkan kawasan hutan sebagai peluang bisnis semata, namun memiliki potensi kontribusi yang besar dari dunia usaha khususnya sektor kehutanan dalam kerangka pengelolaan hutan lestari untuk mendukung tercapainya Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, dengan menghadirkan berbagai narasumber sebagai berikut:

  • Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc. selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
  • Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F.Trop. selaku Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB University.
  • Silverius Oscar Unggul selaku Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan KADIN Indonesia.
  • Untung Agus Pramono selaku Direksi PT. Sarmiento Parakantja Timber (PT. SARPATIM).

Kementerian Lingkungan Hidup dadn Kehutanan (KLHK) RI mendukung dan berupaya melalui program Implementasi Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 demi mencapai target penurunan GRK sebanyak –140 Juta Ton CO2. sesuai dengan SK Menteri LHK Nomor 168 Tahun 2022, juga berupaya untuk mengembalikan keberadaan hutan alam Indonesia sebagai penyangga kehidupan. Penyusunan Dokumen Rencana Operasional yang berisikan panduan kerja agenda perubahan iklim dan plantation untuk sektor kehutanan dan lahan di Indonesia oleh KLHK diperuntukan baik bagi Pemerintah maupun stakeholder yang berkecimpung di sektor kehutanan sebagai upaya mengakselerasi aksi penurunan emisi GRK yang sudah berjalan juga berkontribusi pada pemenuhan target emisi Indonesia di tahun 2030.

Perwakilan dari perwakilan usaha yang berpartisipasi pun berharap agar adanya jaminan kepastian kawasan hutan agar lahan tetap terjaga dan tidak disalah gunakan untuk kepentingan lain, serta sumber daya, dukungan semua pihak, juga investasi agar pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pelestarian hutan dapat berjalan dengan baik.

Related Regular News: