IDXChannel - China terus menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara guna mencegah krisis energi. Namun, langkah ini bisa mengancam target iklimnya.

“Kontradiksi ini harus diselesaikan agar China dapat merealisasikan pengurangan emisi yang diperlukan untuk mencapai netralitas karbon," kata Lauri Myllyvirta, kepala analis Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA), dilansir dari Reuters pada Kamis (22/2/2024).

Menurut laporan dari Pengawas Energi Global (GEM) dan (CREA), Beijing menyetujui tambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 114 gigawatt (GW) sepanjang 2023, naik 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam dua tahun ke belakang, angkanya mencapai 218 GW, setara dengan total kebutuhan listrik Brasil.

Awalnya, China berkomitmen untuk membatasi pembangkit listrik tenaga batu bara dan mempromosikan alternatif ramah lingkungan seperti energi angin dan surya. 

Namun, krisis listrik yang terjadi pada 2021 membuatnya kembali meningkatkan penggunaan batu bara yang dianggap lebih dapat diandalkan dibandingkan energi terbarukan.

China berencana untuk mulai mengurangi konsumsi batu bara pada periode 2025-2030. Barat mendorong negara-negara berkembang, termasuk China dan India, untuk mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaan bahan bakar fosil tersebut. (WHY)

Sumber: https://www.idxchannel.com/economics/china-terus-tambah-jumlah-pembangkit-listrik-batu-bara